MUSIK celempungan kini terangkat pamornya berkat kreativitas santri Pesantren Nurul Yaqin di Kamp. Cipeusar, Ds. Sukajaya, Kec. Purbaratu, Kota Tasikmalaya.*
BANDUNG, (PRLM).- Santri Pesantren Nurul Yaqin di Kamp. Cipeusar, Ds. Sukajaya, Kec. Purbaratu, Kota Tasikmalaya, angkat pamor musik celempungan. Alat musik tradisional dari bambu yang biasanya dimainkan di pesawahan setelah dimodifikasi menjadi alat musik elektrik.
“Karena kreativitas dan sejumlah prestasi yang sudah ditoreh pada santri dan santriwati Pesantren Nurul Yaqin, kami merasa tertarik dan berkewajiban untuk memfasilitasi dalam suatu pergelaran. Memang sangat unik sekali, dimana selama ini alat musik yang biasanya digunakan untuk menghibur selagi menunggu padi di sawah, kini bisa ditampilkan dalam nuansa berbeda,” ujar Kepala Balai Pengelolaan Taman Budaya Jawa Barat, Dra. Rosdiana Rachmiwaty, dalam keterangannya pada "PRLM", Jumat (19/7/2013).
Celempung merupakan alat musik yang terbuat dari bambu tali yang bunyinya berasal dari gelombang resonansi dalam ruas batang bambu. Saat ini celempung yang waditranya mempergunakan bambu mulai kembali dikembangkan oleh sejumlah seniman tradisional maupun modern.
Namun yang menarik dari permainan alat musik celempung oleh santri Pesantren Nurul Yaqin, sudah dimodifikasi menjadi celempung elektrik. Karena dimainkan dalam lingkungan pesantren, lagu-lagu yang dimainkanpun bukan hanya lagu tradisi, tetapi lagu religius. (A-87/A-147)***
Sumber: PR
No comments:
Post a Comment