Artikel sebelumnya telah membahas tentang Batik Sulawesi. Kali ini kita masih posting mengenai Batik Sulawesi yang berada di bagian selatan yaitu Batik Bugis Makassar. Bugis lebih dikenal dengan kain tradisionalnya yang berupa kain tenun Bugis. Dari dulu hingga sekarang bahan tenun sutera Bugis masih digunakan untuk bahan batik. Selain itu banyak motif-motif Batik Bugis yang mengadopsi dari motif tenun Bugis. Dan juga terinspirasi dari kebudayaan lokal setempat.
Sutera Bugis
Sumber: https://rumahcantik2a.blogspot.com
Kain Tenun Bugis
Sumber: https://rumahcantik2a.blogspot.com
Inovasi Batik Bugis Makassar sangat berbeda dengan batik-batik yang sudah ada, dimana ini memiliki keunggulan karakter, teknologi proses pembuatan, serta teknik pewarnaan dan corak yang belum dilakukan pembatik-pembatik yang ada saat ini. Pembuatan Batik Bugis Makassar ini menggunakan teknologi komputer dalam penciptaan desain hingga pewarnaan.
Batik Bugis Makassar
Sumber: https://indahnyakotaku.blogspot.com
Batik Bugis Makassar akan diprogram secara bertahap melahirkan motif-motif baru berdasarkan daerah-daerah yang ada di Sulawesi Selatan seperti motif Parepare, motif Maros, motif Soppeng, motif Toraja dan berbagai motif lainnya
Untuk mengejar ketinggalan pengembangan batik yang ada, Batik Bugis Makassar ini akan difokuskan pada penciptaan puluhan ribuan desain pakem dasar batik yang akan menjadi data base unggulan dan pelatihan teknik batik. Pelatihan teknik pembuatan batik ini akan difokuskan di masyarakat dengan membuka lapangan kerja di sektor UKM dan sektor pendidikan.
Terdapat pula pembuatan Batik Bugis Makassar dengan cara tradisional yaitu menggunakan cnting dan pewarna alam atau natural. Batik ini diberi nama cora toriolo yang mengandalkan pewarna natural yang terdapat di masyarakat dan ramah lingkungan seperti daun mangga, daun pepaya, kulit pohon mahoni, kulit daun ketapang, akar pohon pace, biji kembang bixa, kunyit, air kelapa dan lain-lain.
Batik Bugis Makassar
Sumber: https://id.scribd.com
Istilah cora toriolo dimaksudkan agar batik ini memiliki ciri tersendiri dalam industri batik. Selain itu akan memberi identitas kuat dalam buadaya Sulawesi Selatan dipercaturan batik dan handicraft. Program pengembangan cora toriolo, akan terus dikembangkan melalui media kain dan juga media lain seperti kayu, keramik, dan logam. Sosialisasi cora, akan terus dilakukan Pemerintah melalui seminar dan workshop kepada masyarakat seni dan budayawan yang akan memberikan masukan yang berarti.
Batik Bugis Makassar
Sumber: https://yahzah-9.blogspot.com
Pembuatan batik khas Bugis ini diawali dengan pembuatan pola. kemudian di lanjutkan dengan proses pencantingan atau pembuatan corak, corak yang ditonjolkan pada batik ini adalah corak batik yang di padukan dari berbagai unsur etnik yang ada di Sulawesi selatan, di antaranya Parepare, Toraja, Bone, dan Makassar.
Proses Membatik
Sumber: https://www.kabarindonesia.com
Setelah proses pencantingan dilakukan, kemudian kain batik ini diwarnai dengan menggunakan bahan bahan natural seperti daun pepaya. jika proses pencantingan sudah selesai, kemudian dilanjutkan dengan proses fiksasi lalu dikeringkan. Bisanya untuk membuat satu meter kain batik cora toriolo ini membutuhkan waktu satu hari.
Perbedaan yang paling menonjol dari batik khas Bugis ini dengan batik lainnya dilihat dari segi warna dan motif. Secara umum, batik asal Parepare ini muncul dengan warna-warna kain yang lebih cerah dan berani, seperti biru, merah, dan hijau pupus. Selain itu, gambar motifnya juga lebih bebas, yang melambangkan karakter Sulawesi selatan, seperti gambar ayam jantan dari timur, motif huruf lontara, motif Tana toraja, dan motif Lagaligo, motif ini merupakan cerita kuno terpanjang kedua setelah Mahabarata.
Batik Bugis Makassar
Sumber: https://www.flickr.com
Keunggulan budaya yang dimiliki oleh masyarakat Sulawesi Selatan menjadi salah satu langkah strategis untuk memulai langkah awal untuk bisa bersaing pada pasar bebas. Semakin beraneka ragam ya kekayaan kain tradisional di Indonesia. Cintai produk Indonesia. Semoga bermanfaat.
Sumber: Fitinline
No comments:
Post a Comment