Sejak abad ke-17 sudah terdapat produksi parang di Belitung. Hal itu diungkap oleh Dosen Sejarah Kolonial Universitas Amsterdam W.S. Stapel dalam buku Aanvullende Gegevens Geschiedenis Billiton, 1938.
"Pada permulaan abad ke-17 sudah ada hubungan dagang antara Pulau Belitung dengan beberapa tempat yang diduduki oleh Belanda, terutama dengan Batavia. Hasil ekspor yang utama dari Pulau Belitung yakni besi, dan perkakas dari besi, dan juga adakalanya damar dan beras," kata Stapel dalam bukunya.
Untuk memperkuat pernyataan itu, Stapel melampirkan sejumlah kutipan yang diambil dari buku register harian dari Batavia. Di antaranya disebutkan hubungan dagang antara Batavia dan Belitung dari 1640-1665.
Pengrajin Parang Badau, di Desa Badau, Kecamatan Badau, Kabupaten Belitung (https://www.tribunnews.com)
Setidaknya lebih dari tujuh bengkel yang masih memproduksi Parang Badau di Desa Badau, Kecamatan Badau, Kabupaten Belitung. Namun, keberadaan mereka menjadi 'benang merah' sejarah pengerjaan logam di Belitung ratusan tahun silam.
Parang Badau (Parang Belitung)

Parang Badau dikenal masyarakat Bangka dengan sebutan Parang Belitung. Oleh masyarakat di sana Parang Belitung diyakini menyimpan nilai mistis.
Parang Badau (https://bapang007.blogspot.com)
Bentuknya seperti layar kapal. Alat ini digunakan terutama untuk perkelahian jarak pendek. Senjata ini mirip dengan golok di Jawa, namun ujung parang ini dibuat lebar dan berat guna meningkatkan bobot supaya sasaran dapat terpotong dengan cepat. Parang yang berdiameter sedang atau sekitar 40 cm juga dapat digunakan untuk menebang pohon karena bobot ujungnya yang lebih besar dan lebih berat.
Siwar Panjang
Merupakan senjata tusuk gegam yang bentuknya menyerupai golok panjang dengan ketajaman di salah satu bilahnya.
Kedik
Merupakan alat tradisional yang digunakan sebagai alat pertanian. Alat ini digunakan di perkebunan terutama di kebun lada. Dalam menggunakannya si pemakai harus berjongkok dan bergerak mundur atau menyamping. Alat ini digunakan dengan cara diletakkan pada tanah dan ditarik ke belakang. Alat ini efektif untuk membersihkan rumput pengganggu tanaman lada. Kedik biasanya digunakan oleh kaum wanita karena alatnya kecil dan relatif lebih ringan. Kedik hanya dapat digunakan untuk rumput jenis yang kecil atau rumput yang tumbuh dengan akar yang dangkal, bukan ilalang.
No comments:
Post a Comment